Jenis transaksi yang terjadi di pasar mata uang itu ada dua jenis,
yaitu: transaksi Sell dan transaksi Buy. Secara teknis kedua jenis
transaksi ini memberi dampak yang saling berlawanan terhadap pergerakan
harga yang terjadi. Transaksi Sell akan menyebabkan harga bergerak turun
dan sebaliknya transaksi Buy akan menyebabkan harga bergerak naik.
Berapa besar gerakan naik atau turun akibat dari transaksi-transaksi ini
sepenuhnya tergantung pada besar Volume transaksi yang terjadi. Semakin
besar volume transaksi nya maka semakin besar pula gerakan harga yang
akan terjadi.
Nah, transaksi-transaksi ini secara langsung akan mengakibatkan perubahan pada data harga. Dan dalam periode waktu tertentu akumulasi transaksi-transaksi ini pun akan menghasilkan data harga pada chart yang kita amati. Jika kita amati maka dalam suatu periode tertentu kita "pasti" akan selalu menemukan nilai harga tertinggi dan nilai harga terendah yang terjadi pada periode waktu yang kita amati tersebut. Harga tertinggi yang terjadi pada periode waktu yg kita amati tersebut adalah nilai harga tertinggi yang bisa dicapai oleh akumulasi transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar dan terjadi dalam periode waktu tersebut. Sedangkan harga terendahnya adalah harga terendah yang mampu dicapai oleh akumulasi transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar dan terjadi dalam periode waktu tersebut juga. Jadi dapat kita tarik kesimpulan bahwa harga tertinggi dan harga terendah yang terbentuk sebenarnya hanyalah hasil atau akibat dari akumulasi transaksi-transaksi yang dilakukan pasar pada suatu periode waktu tertentu.
Pertanyaannya, Apakah transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar tersebut bergerak berdasarkan "suatu batasan" harga tertentu? Maksudnya begini, apakah harga mencapai titik tertinggi dan terendahnya itu karena ada batas imaginer di harga-harga tersebut yg menyebabkan harga "HARUS" berhenti di area tersebut? Saya pikir tidak, karena transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar sepenuhnya tergantung pada keputusan pelaku pasar itu sendiri. Sangat kecil kemungkinannya jika seluruh transaksi-transaksi yg dilakukan seluruh pelaku pasar akumulasinya bisa membuat pas atau tepat harga berhenti di titik terendah atau tertinggi ini.
Nah, lalu bagaimana semestinya kita menyikapi dan memandang harga tertinggi atau harga terendah ini? Saya hanya melihat harga tertinggi atau terendah yang terjadi pada pergerakan harga sebagai harga yang mampu dicapai oleh akumulasi transaksi-transaksi yg dilakukan pelaku pasar pada saat itu. Informasi nilai tertinggi atau terendah ini memberikan kita banyak arti salah satu diantaranya adalah kita tahu bahwa pelaku pasar mampu menggerakkan harga sampai titik tersebut. Ini warning buat kita bahwa bukan hal yang tidak mungkin pelaku pasar juga akan mampu menggerakan harga lebih tinggi atau lebih rendah lagi. Tetapi dalam prakteknya ada saja kita temukan low/high baru ternyata sama dengan low/high sebelumnya bukankah ini berarti ada sesuatu di nilai low/high tersebut? Iya memang, tetapi pertanyaan saya berapa prosentase dalam seluruh kejadian pergerakan harga yang ada di chart anda saja nilai low/high sebelumnya ini menjadi sebuah batas absolut?.... saya berani bilang angkanya di bawah 10% dari 8 tahun data terakhir GBPUSD, EURUSD, EURJPY yang saya miliki. Darimana angkanya? saya test dan menandainya nya manual dari data di TF H4, D1, W1 dan MN1. Nah, maksud saya kita mesti realistis lah, sesuatu itu kita anggap valid jika prosentase kejadiannya sering dan berada diatas minimal 75% lah dari seluruh kejadian probabilitynya.
Nah, transaksi-transaksi ini secara langsung akan mengakibatkan perubahan pada data harga. Dan dalam periode waktu tertentu akumulasi transaksi-transaksi ini pun akan menghasilkan data harga pada chart yang kita amati. Jika kita amati maka dalam suatu periode tertentu kita "pasti" akan selalu menemukan nilai harga tertinggi dan nilai harga terendah yang terjadi pada periode waktu yang kita amati tersebut. Harga tertinggi yang terjadi pada periode waktu yg kita amati tersebut adalah nilai harga tertinggi yang bisa dicapai oleh akumulasi transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar dan terjadi dalam periode waktu tersebut. Sedangkan harga terendahnya adalah harga terendah yang mampu dicapai oleh akumulasi transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar dan terjadi dalam periode waktu tersebut juga. Jadi dapat kita tarik kesimpulan bahwa harga tertinggi dan harga terendah yang terbentuk sebenarnya hanyalah hasil atau akibat dari akumulasi transaksi-transaksi yang dilakukan pasar pada suatu periode waktu tertentu.
Pertanyaannya, Apakah transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar tersebut bergerak berdasarkan "suatu batasan" harga tertentu? Maksudnya begini, apakah harga mencapai titik tertinggi dan terendahnya itu karena ada batas imaginer di harga-harga tersebut yg menyebabkan harga "HARUS" berhenti di area tersebut? Saya pikir tidak, karena transaksi-transaksi yang dilakukan pelaku pasar sepenuhnya tergantung pada keputusan pelaku pasar itu sendiri. Sangat kecil kemungkinannya jika seluruh transaksi-transaksi yg dilakukan seluruh pelaku pasar akumulasinya bisa membuat pas atau tepat harga berhenti di titik terendah atau tertinggi ini.
Nah, lalu bagaimana semestinya kita menyikapi dan memandang harga tertinggi atau harga terendah ini? Saya hanya melihat harga tertinggi atau terendah yang terjadi pada pergerakan harga sebagai harga yang mampu dicapai oleh akumulasi transaksi-transaksi yg dilakukan pelaku pasar pada saat itu. Informasi nilai tertinggi atau terendah ini memberikan kita banyak arti salah satu diantaranya adalah kita tahu bahwa pelaku pasar mampu menggerakkan harga sampai titik tersebut. Ini warning buat kita bahwa bukan hal yang tidak mungkin pelaku pasar juga akan mampu menggerakan harga lebih tinggi atau lebih rendah lagi. Tetapi dalam prakteknya ada saja kita temukan low/high baru ternyata sama dengan low/high sebelumnya bukankah ini berarti ada sesuatu di nilai low/high tersebut? Iya memang, tetapi pertanyaan saya berapa prosentase dalam seluruh kejadian pergerakan harga yang ada di chart anda saja nilai low/high sebelumnya ini menjadi sebuah batas absolut?.... saya berani bilang angkanya di bawah 10% dari 8 tahun data terakhir GBPUSD, EURUSD, EURJPY yang saya miliki. Darimana angkanya? saya test dan menandainya nya manual dari data di TF H4, D1, W1 dan MN1. Nah, maksud saya kita mesti realistis lah, sesuatu itu kita anggap valid jika prosentase kejadiannya sering dan berada diatas minimal 75% lah dari seluruh kejadian probabilitynya.
Hal lain yang juga penting mesti kita pahami mengenai nilai harga
tertinggi dan nilai harga terendah ini adalah bahwa nilai ini juga
menggambarkan atau memberikan kita informasi "kemungkinan" dimana
transaksi-transaksi awal gelombang harga berada. Saya mengatakan
"kemungkinan" karena dimana harga tertinggi atau harga terendah yang
terbentuk tersebut tidak selalu berarti bahwa di harga itu ada posisi
transaksi yang di buka disana (Open Positions). Mengapa? Karena mungkin
saja harga ini terbentuk karena pelaku pasar menutup posisi Sell atau
Buy nya bukan karena mereka membuka posisi di harga tersebut. Lalu apa
bedanya? Jelas berbeda, karena jika harga tertinggi atau harga terendah
yang terbentuk ini dikarenakan pelaku pasar menutup transaksinya maka
kemungkinan harga untuk kembali lagi ke harga tersebut menjadi kecil
tetapi sebaliknya jika harga tertinggi atau ternedah ini terbentuk
karena adanya open position di harga tersebut maka kemungkinan harga
untuk kembali ke harga tersebut menjadi besar.
Kembali ke nilai harga Tertinggi dan harga Terendah dalam suatu periode atau range waktu tertentu tadi, jika harga tertinggi adalah akumulasi maksimal yang mampu dilakukan pelaku pasar untuk menggerakkan harga ke titik tertinggi tersebut dan harga terendah adalah akumulasi maksimal yang mampu dilakukan pelaku pasar untuk menggerakkan harga ke titik terendah tersebut dalam suatu periode waktu tertentu. Maka kita dapat menyimpulkan bahwa pergerakan harga ini sebetulnya memiliki titik atau level harga dimana akumulasi pergerakan harga naik dan akumulasi pergerakan harga turun nya berada pada nilai yang sama. Atau dengan kata lain ada sebuah level harga di periode waktu atau range waktu yang kita amati dimana akumulasi kekuatan pelaku pasar yg menggerakkan harga untuk bergerak naik dan akumulasi kekuatan pelaku pasar yang menggerakkan harga untuk bergerak turun adalah sama.
Nah, harga bergerak itu kan disebabkan adanya transaksi dengan volume tertentu di pasar mata uang, dan ini berarti bahwa besarnya volume ini tentu saja akan sebanding dengan pergerakan yang terjadi pada harga tersebut. Artinya akumulasi volume transaksi yang terjadi di pasar mata uang dalam chart kita dapat kita lihat dengan mengamati pergerakan harga itu sendiri. Dari sini sekarang jelas bahwa akumulasi volume transaksi yg terjadi akan sebanding dengan pergerakan yang terjadi pada harga. Jika begitu maka kita dapat menggunakan data harga yang terjadi ini untuk menentukan dimana level kesetimbangan dari akumulasi volume transaksi yg terjadi pada rentang atau periode waktu tertentu.
Kembali ke nilai harga Tertinggi dan harga Terendah dalam suatu periode atau range waktu tertentu tadi, jika harga tertinggi adalah akumulasi maksimal yang mampu dilakukan pelaku pasar untuk menggerakkan harga ke titik tertinggi tersebut dan harga terendah adalah akumulasi maksimal yang mampu dilakukan pelaku pasar untuk menggerakkan harga ke titik terendah tersebut dalam suatu periode waktu tertentu. Maka kita dapat menyimpulkan bahwa pergerakan harga ini sebetulnya memiliki titik atau level harga dimana akumulasi pergerakan harga naik dan akumulasi pergerakan harga turun nya berada pada nilai yang sama. Atau dengan kata lain ada sebuah level harga di periode waktu atau range waktu yang kita amati dimana akumulasi kekuatan pelaku pasar yg menggerakkan harga untuk bergerak naik dan akumulasi kekuatan pelaku pasar yang menggerakkan harga untuk bergerak turun adalah sama.
Nah, harga bergerak itu kan disebabkan adanya transaksi dengan volume tertentu di pasar mata uang, dan ini berarti bahwa besarnya volume ini tentu saja akan sebanding dengan pergerakan yang terjadi pada harga tersebut. Artinya akumulasi volume transaksi yang terjadi di pasar mata uang dalam chart kita dapat kita lihat dengan mengamati pergerakan harga itu sendiri. Dari sini sekarang jelas bahwa akumulasi volume transaksi yg terjadi akan sebanding dengan pergerakan yang terjadi pada harga. Jika begitu maka kita dapat menggunakan data harga yang terjadi ini untuk menentukan dimana level kesetimbangan dari akumulasi volume transaksi yg terjadi pada rentang atau periode waktu tertentu.